Kepemimpinan

Hampir setiap orang dalam kehidupan masyarakat pada suatu saat akan tiba gilirannya untuk dipercaya memegang posisi sebagai pemimpin. Setiap orang adalah pemimpin bagi dirinya sendiri dan juga merupakan pemimpin bagi kelompoknya, manakala dia dipilih oleh kelompoknya untuk membimbing anggota-anggotanya guna mencapai tujuan dari kelompok.
Pemimpin yang mampu merespon aspirasi, tetapi mempunyai keteguhan hati akan strategi manajemen yang dimilikinya dengan antusiasme yang tinggi terkandung dalam dirinya jiwa wirausaha yang digunakannya untuk mengatasi berbagai permasalahan organisasi yang muncul dan mampu mencarikan solusi dengan baik. Kepemimpinan wirausaha merupakan seorang pemimpin yang visioner dengan kemampaun kepemimpinan yang baik, mumpuni dan handal. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi sikap dan perilaku orang lain untuk melakukan perintah atau permintaan yang diberikannya. Sifat individual pemimpin pendidikan mempunyai kekhasan dalam mengembangkan jiwa wirausaha yang berbeda dari pemimpin lainnya.

Kepemimpinan berjiwa wirausaha perlu mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1.      Pemimpin yang Kreatif.
Kreativitas diartikan sebagai kemampuan dalam menciptakan kombinasi-kombinasi baru dari hal-hal yang sudah ada, sehingga menghasilkan sesuatu yang baru.
2.      Pemimpin yang Inovatif.
Selalu dijumpai bahwa dalam kehidupan sehari-hari banyak orang yang kreatif tetapi tidak inovatif. Untuk memecahkan problem yang dihadapinya seseorang perlu mempunyai kreativitas yang diwujudkan dalam bentuk inovasi dan siap menghadapi resiko. Inovasi adalah kemampuan untuk merubah ide menjadi barang, jasa atau proses memecahkan problem dan memanfaatkan peluang. Inovasi adalah memperkenalkan ide baru, barang baru, pelayanan baru dan cara-cara baru yang lebih bermanfaat.
3.      Pemimpin yang Mampu Mengeksploitasi Peluang.
Seorang yang berjiwa wirausaha merupakan orang yang visioner dan mampu melihat serta mengeksploitasikan peluang bisnis di manapun ia berada. Peluang usaha adalah apa yang diinginkan, sesuatu yang menguntungkan dimasa yang akan datang yang mungkin dicapai oleh wirausaha dengan mendirikan usaha.
4.      Internal Locus Control
Seorang yang berjiwa wirausaha merupakan orang yang percaya pada internal locus control artinya nasibnya, kehidupannya, keberhasilannya tergantung pada upaya dan semangatnya untuk berhasil. Ia yang mengontrol kehidupan dan keberhasilannya bukan dikontrol oleh orang lain (eksternal locus control), makanya diperlukan kemampuan dan ketrampilan wirausaha yang memadai.
5.      Pengambil risiko
Risiko adalah akibat yang kurang menyenangkan karena kemungkinan akan rugi bahkan membahayakan akibat dari suatu perbuatan atau tindakan seseorang terlebih bagi seorang pemimpin. Keberanian mengambil risiko adalah ciri dan watak pemimpin berjiwa wirausaha.
6.      Pekerja keras.
Agar seorang pemimpin wirausaha dapat meraih sukses, dalam mengembangkan usaha baru dan menjalankan program pendidikan tentu ia memerlukan sikap pekerja keras, dedikasi dan kesabaran wirausahanya yang tinggi.
7.      Percaya diri
Alma (2002:40) menegasakan bahwa seseorang yang percaya diri dimulai dari pribadi yang mantap tidak mudah terombang ambing, emosionalnya boleh dikatakan sudah stabil, tidak gampang tersinggung dan naik pitam, tingkat sosialnya tinggi, mau menolong orang lain, memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, objektif, dan kritis.

Edwin Ghiselli (1971) mengungkapkan beberapa sifat yang harus dimilki seorang pemimpin, antara lain:
1.   Kemampuan sebagai pengawas, atau pelaksanaan fungsi-fungsi dasar menejemen terutama pengarahan dan pengawasan pekerjaan orang lain.
2.      Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan yang mencakup tanggungjawab dan keinginan sukses.
3.      Kecerdasan, yaitu termasuk kebijakan, daya pikir dan pemikiran kreatif.
4.      Ketegasan, kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan untuk memecahkan masalah-masalah dengan cakap dan tepat.
5.      Kepercayaan diri, atau pandangan terhadap dirinya dalam kemampuan untuk menghadapi masalah.
6.    Inisiatif, kemampuan seseorang untuk bertindak yang tidak tergantung pada siapapun dalam mengembangkan serangkaian kegiatan dan menemukan cara-cara baru atau inovasi.

Menurut Max Weber yang dikutip Riberu (1982) ada tiga jenis kepemimpinan:
1.   Kepemimpinan Kharismatik, sosok pemimpin ini dianggap mempunyai kemampuan khusus sehingga memancarkan pengaruh dan daya tarik yang sangat besar kepada pengikutnya.
2.    Kepemimpinan Tradisional, kepemimpinan ini didapatkan karena adanya warisan dari leluhur atau pelimpahan kewenangan lewat saluran keturuanan.
3.      Kepemimpinan legal, diperoleh melalui pelimpahan kewenangan berdasarkan prosedur pemilihan yang berlaku di masyarakat.

Menurut Rustandi Achmad (1987) secara umum dikenal ada empat tipe kepemimpinan yaitu:
1.      Otokratis, tipe pemimpin yang dalam menjelaskan tugasnya sama sekali tidak memberikan kebebasan kepada orang lain untuk mengemukakan pendapat. Apa yang diputuskan oleh pemimpin adalah suatu kebijakan.
2.    Birokratis, kepemimpinan yang dalam menjalankan tugasnya berdasarkan peraturan-peraturan dan keketatan dalam menjalankan prosedur yang berlaku
3.   Bebas, tipe kepemimpinan yang sama sekali tidak memperdulikan anak buahnya. Sehingga dapat menimbulkan kekacauan.
4.     Demokratis, pemimpin memilki garis kebijakansanaan secara mandiri, namun masih tetap menampung atau menerima pendapat dari orang lain atau bawahannya.

Adapun fungsi pokok pemimpin dalam kepemimpinannya adalah sebagai berikut:
1.   Fungsi Perencanaan, perencanaan ini dibuat untuk kepentingan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi
2.     Fungsi memandang ke Depan, dengan memandang ke depan seorang pemimpin akan mengetahui apa yang terjadi dan selalu waspada
3.     Fungsi Pengembangan Loyalitas, pengembangan kesetiaan ini perlu ditingkatkan pada setiap anggota organisasi
4.      Fungsi pengawasan, pemimpin senantiasa meneliti kemajuan pelaksanaan rencana.
5.     Fungsi Mengambil Keputusan, fungsi ini tidak mudah untuk dilakukan karena sangat berpengaruh besar bagi organisasi
6.      Fungsi Memberi Hadiah, seorang pemimpin perlu bersikap penuh perhatian terhadap anak buahnya.

Komentar