Aspek Keuangan

Biaya Produksi
Biaya produksi adalah  akumulasi biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi, termasuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, serta biaya overhead pabrik. Biaya produksi juga bisa didefinisikan sebagai ongkos produksi yang dikorbankan oleh suatu perusahaan dalam menghasilkan suatu barang atau produk jadi sampai barang tersebut masuk ke dalam pasar untuk dijual.

Unsur-Unsur Biaya Produksi
Dari pengertian dan penjelasan tersebut diatas maka dapat diketahui bahwa dalam production cost mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
1.     Biaya Material Langsung (Direct Material)
Biaya Material Langsung merupakan biaya bahan baku yang bersentuhan langsung dengan produk yang akan diproduksi dan nominal yang timbul cenderung mudah ditelusuri. Contoh kecilnya dalam suatu produk kopi di kafe-kafe, harga beli komposisi utama produk tersebut seperti biji kopi, air, gula dan bahan lainnya bisa dikategorikan sebagai Biaya Material Langsung.
2.     Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor)
Biaya Tenaga Kerja Langsung adalah upah, tunjangan dan asuransi yang dibayarkan kepada pegawai yang terlibat langsung dalam jalannya proses produksi barang. Misalnya, pegawai di bagian perakitan produk atau yang mengoperasikan mesin untuk membuat produk.
3.     Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Biaya yang secara tidak langsung berkaitan dengan aktivitas pabrik dan terjadi ketika memproduksi suatu produk. Biaya overhead pabrik meliputi:
a.     Bahan Material Tidak Langsung (Indirect Material)
Bahan tidak langsung adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi namun cenderung sulit untuk dilacak nominalnya. Contoh seperti lem, minyak, cairan pembersih dan lain sebagainya diklasifikasikan sebagai bahan tidak langsung karena biaya barang-barang tersebut cenderung sulit untuk dilacak dalam suatu proses produksi.
b.     Tenaga Kerja Tidak Langsung (Indirect Labor)
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja pegawai yang tidak terlibat langsung dalam proses produksi. Contoh petugas keamanan, pengawas dan supervisor quality control di pabrik. Upah dan tunjangan mereka akan diklasifikasikan sebagai biaya tenaga kerja tidak langsung.
c.     Biaya Overhead Lain
Biaya utilitas pabrik, sewa gedung dan tanah, depresiasi mesin dan asuransi.

Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk melaksanakan suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang sesuai harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Biaya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Mengacu pada pengertian biaya, adapun beberapa jenis biaya adalah sebagai berikut:
1.     Biaya Tetap (Fixed Cost)
2.     Biaya Variabel (Variable Cost)
3.     Biaya Semivariabel (Mixed/semivariable Cost)
4.     Biaya Langsung (Direct Cost)
5.     Biaya Tak Langsung (Indirect Cost)
6.     Biaya Investasi (Investment Cost)
7.     Biaya Perawatan (Maintenance Cost)
8.     Biaya Operasi (Operational Cost)
9.     Biaya Total (Total Cost)

Harga pokok standar adalah harga pokok yang ditentukan dimuka sebelum proses produksi berjalan dan merupakan harga pokok yang seharusnya untuk membuat suatu produk tertentu berdasarkan kondisi-kondisi yang tertentu. Harga pokok memiliki beberapa karakteristik yaitu:
1.     Mempunyai sifat yang sama dengan harga pokok taksiran yaitu sama sama ditentukan dimuka sebelum proses produksi berjalan (predetermined cost)
2.     Ditentukan dengan cara yang lebih teliti dibandingkan dengan harga pokok taksiran (harga pokok standar merupakan harga pokok yang seharusnya)
3.     Dapat dipakai sebagai dasar penilaian terhadap harga pokok yang sebenarnya, karena merupakan harga pokok yang seharusnya pada kondisi tertentu.
4.     Penyimpangan harga pokok yang sebenernya terhadap harga pokok standar dapat dipakai sebagai dasar pengendalian biaya.

Penentuan harga jual produk berfungsi penting pada  strategi positioning product. Jika sudah suatu usaha sudah melakukan penentuan harga berarti usaha tersebut sudah membuat suatu strategi pemasaran. Pertimbangan dalam penentuan harga meliputi pada keadaan perekonomian, persaingan pasar, biaya produksi, estimasi permintaan dan elastisitas harga. Penentuan harga sebuah produk sebelum dijual memiliki beberapa metode yang bisa digunakan yaitu:
1.     Penetapan Harga Biaya Plus (Cost-Plus Pricing Method)
Metode ini digunakan untuk menentukan harga jual perunit produk dengan menghitunh jmlah seluruh biaya perunit ditambah jumlah tertentu untuk menutup laba yang dikehendaki pada unit tersebut. Harga jual produk dapat dihitung dengan rumus
Biaya Total + Laba = Harga Jual Produk
2.     Penetapan Harga Mark Up (Mark-Up Pricing Method)
Penetapan harga mark‐up ini hampir sama dengan penetapan harga biaya plus. Penetapan harga mark‐up ini sering digunakan oleh pedagang atau perusahaan dagang. Caranya lebih sederhana.
Harga Beli + Mark Up (Keuntungan) = Harga Jual
3.     Penetapan Harga dalam Hubungannya dengan Pasar (Market Based Pricing)
Pengusaha dapat menentukan harga sama dengan tingkat harga pasar agar dapat ikut bersaing, atau dapat juga ditentukan lebih tinggi atau lebih rendah dari tingkat harga dalam persaingan. Tergantung strategi dan segmentasi pasar pengusaha.

Sumber:
https://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/ANSI_09_Upload.pdf

Komentar