Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan

Nama             : Dewi Arya Arifin
NPM              : 31416897
Kelas             : 1ID02
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar

PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN


A.     Pengertian
              i.            Penduduk adalah sekumpulan orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh peraturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus menerus atau kontinu.
            ii.            Masyarakat adalah (society) adalah sekumpulan individu- individu yang hidup bersama, bekerja sama untuk memperoleh kepentingan bersama yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, dan adat istiadat yang ditaati  dalam lingkungannya.
          iii.            Kebudayaan adalah  hasil cipta, rasa, dan karsa mansia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yag kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap kecakapan, dan kebiasaan.

B.   Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran secara informal untuk sebutan demografi nilai pertambahan penduduk.

(I)   Faktor-Faktor Demografi yang Mempengaruhi Pertambahan Penduduk

1.   Kematian

bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian  (pro mortalitas )  dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas ).

PRO MORTALITAS

ANTI MORTALITAS

Sarana kesehatan yang kurang memadai.

Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.

Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan

Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.

Terjadinya berbagai bencana alam

Lingkungan hidup sehat.

Terjadinya peperangan

Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.

Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.

Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.

 

Ada beberapa jenis perhitungan angka kematian yaitu:

·        Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate/CDR )

Angka kematian kasar adalah yaitu angka yang menunjukkan jumlah kematian tiap 1000 penduduk tiap tahun tanpa membedakan usia dan jenis kelamin tertentu. Ini dapat dituliskan dalam rumus:

 

CDR =D/P X K

 

Keterangan :
CDR        = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D             = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P             = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K             = Bilangan konstan 1000

·        Angka Kematian Khusus Menurut Umur Tertentu (Age Specific Death Rate = ASDR)

Angka kematian khusus menurut umur tertentu dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atau usia lanjut angka ini tinggi, sedangkan pada kelompok usia muda jauh lebih rendah.

 

ASDRx = Dx/Px  X  K

 

Ket :
ASDRx    = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx           = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px           = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K             = Bilangan konstan 1000

 

2.   Kelahiran

Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas) mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.

PRO NATALITAS

ANTI NATALITAS

Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.

Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.

Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.

Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.

Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.

Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.

Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.

 

Jenis perhitungan angka kelahiran, sebgai berikut :

·        Angka kelahiran kasar (CBR = Crude Birth Rate)

Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate) yaitu banyaknya bayi yang lahir hidup setiap 1.000 penduduk selama 1 tahun.

CBR = B/P X  1.000

CBR (crude birth rate) = angka kelahiran kasar
B (birth) = jumlah kelahiran
P (population) = jumlah penduduk

·        Angka kelahiran khusus

Angka kelahiran Khusus yaitu banyaknya bayi yang lahir hidup setiap 1.000 penduduk wanita usia tertentu (usia subur) selama satu tahun. Usia subur atau usia melahirkan seorang wanita adalah umur antara 15 – 49 tahun.

3.   Migrasi

Secara umum Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Tinjauan migrasi secara regional sangat penting dilakukan terutama terkait dengan kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata.Migrasi salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi, Migrasi bersama dengan dua komponen lainnya, kelahiran dan kematian, mempengaruhi dinamika kependudukan di suatu wilayah.

a)   Jenis – Jenis Migrasi
·        Imigrasi adalah perpindahan penduduk dari satu tempat atau negara luar ke dalam negeri dengan tujuan ialah menetap. Orang yang melakukan imigrasi tersebut disebut imigran. Contoh orang Jepang pindah dan menetap ke Indonesia.
·        Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah atau negara asal ke negara luar dengan tujuan bekerja atau menetap. Orang yang melakukan emigrasi tersebut disebut dengan emigran. Sebagai contoh orang Indonesia pergi ke Jepang dan menjadi tenaga kerja Indonesia.
·        Remigrasi adalah perpindahan atau kembalinya penduduk asing ke negara asalnya. Sebagai Contoh TKI di Jepang pulang kembali ke Indonesia.
·        Urbanisasi adalah  perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan  ialah menetap atau juga mencari pekerjaan. Contoh penduduk dari desa di daerah Blora pergi ke Jakarta.
·        Transmigrasi adalah  perpindahan penduduk dari pulau yang padat ke daerah atau  pulau yang masih jarang penduduknya. Contoh penduduk dari pulau Jawa pindah ke pulau Papua.

b)   Proses Migrasi Penduduk dari Daerah Asal ke Tujuan
·        Dalam memilih daerah tujuan para imigran cenderung memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal
·        Kurangnya kesempatan kerja didaerah asal dan adanya kesempatan kerja didaerah tujuan merupakan salah satu alasan seseorang melakukan mobilitas penduduk
·        Informasi yang positif dari sanak saudara, kerabat tentang daerah tujuan, merupakan sumber informasi yang penting dalam pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi
·        Informasi yang negatif yang dating ari daerah tujuan, menyebabkan orang enggan untuk berimigrasi
·        Makin besar pengaruh daerah perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
·        Makin tinggi pendapatan seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
·        Seseorang akan memilih daerah tujuan dimana terdapat sanak saudara atau kenalan yang berada didaerah tersebut
·        Migrasi masih akan terjadi apabila di suatu daerah ada bencana alam (banjir, gempa bumi dll)
·        Orang yang berumur muda dan belum berumah tangga lebih banyak mengadakan mobilitas daripada orang yang sudah berusia lanjut dan berstatus kawin
·        Makin tinggi pendidikan seseorang, makin banyak melaksanakan mobilitas penduduk

c)    Akibat dari Migrasi, yaitu :

·        Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Ekonomi
Dampak kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan per kapita berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga menyebabkan kemampuan menabung masyarakat menurun sehingga dana untuk pembangunan negara berkurang. Akibatnya, lapangan kerja menjadi berkurang dan pengangguran makin meningkat.
·        Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Sosial
Jika lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran akan men ingkat. Hal ini akan meningkatkan kejahatan
. Selain itu, terjadinya urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak makin meningkatkan penduduk kota. Hal ini berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.
·        Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan
Jumlah penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin meningkat pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, yaitu:
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran atau polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan akibat aktivitas manusia.

C.   Jenis struktur penduduk
·        Jumlah Penduduk : Urbanisasi, Reurbanisasi, Emigrasi, Imigrasi, Remigrasi, Transmigrasi.
·        Persebaran Penduduk : Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat.
·        Komposisi Penduduk : Merupakan sebuah mata statistik dari statistik kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin.

D.   Bentuk Piramida Penduduk



Ø  Piramida Penduduk Muda (Expansive)
Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida ini dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda. Contohnya adalah negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina, dan India.

Ciri-ciri komposisi penduduk ekspansif antara lain sebagai berikut
Ø  Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun) sangat besar, sedangkan usia tua sedikit.
Ø  Angka kelahiran jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka kematian.
Ø  Pertumbuhan penduduk relatif tinggi.
Ø  Sebagian besar terdapat di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Republik Rakyat Cina, Mesir, dan India.

Ø  Piramida Penduduk Stasioner
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang hampir sama dengan tingkat kematian atau bersifat stasioner. Pertumbuhan penduduk cenderung tetap. Piramida ini menunjukkan jumlah penduduk muda, dewasa, dan tua hampir sama. Contoh: bentuk piramida penduduk Jepang dan Singapura serta beberapa negara yang tergolong maju.

Ciri-ciri komposisi penduduk stasioner antara lain sebagai berikut.
·        Perbandingan jumlah penduduk pada kelompok usia muda dan dewasa relatif seimbang.
·        Tingkat kelahiran umumnya tidak begitu tinggi, demikian pula dengan angka kematian relatif lebih rendah.
·        Pertumbuhan penduduk kecil.
·        Terdapat di beberapa negara maju antara lain Amerika Serikat, Belanda, dan Inggris.

Ø  Piramida Penduduk Tua (Constructive)
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang lebih rendah dari tingkat kematian atau bersifat konstruktif. Penurunan tingkat kelahiran yang tajam menyebabkan pertumbuhan penduduk mengalami penurunan. Piramida penduduk ini memiliki umur median (pertengahan) sangat tinggi. Contoh: piramida penduduk negara Jerman, Belgia, dan Swiss

Ciri-ciri komposisi penduduk konstruktif antara lain sebagai berikut.
·        Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun) dan usia tua (di atas usia 64 tahun) sangat kecil.
·        Jumlah penduduk yang tinggi terkonsentrasi pada ke lompok usia dewasa.
·        Angka kelahiran sangat rendah, demikian juga angka kematian.
·        Pertumbuhan penduduk sangat rendah mendekati nol, bahkan pertumbuhan penduduk sebagian mencapai tingkat negatif.
·        Jumlah penduduk cenderung berkurang dari tahun ke tahun.
·        Negara yang berada pada fase ini, antara lain Swedia, Jerman, dan Belgia.

E.    Pengertian Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua. Rasio ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Semakin tingginya persentase rasio ketergantungan menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.

F.    Keterkaitan Antara Penduduk, Masyarakat, Dan Kebudayaan
 
Keterkaitan Antara Penduduk, Masyarakat, Dan Kebudayaan merupakan konsep suatu hubungan yang saling bertautan satu dengan yang lain. Antara penduduk dengan masyarakat, dan antara masyarakat dengan kebudayaan itu sendiri saling mempunyai hubungan-hubungan mendasar. Contohnya saja hubungan antara penduduk dengan masyarakat. Pada suatu daerah tertentu, tentu saja terdapat orang-orang yang bermukim atau biasa di sebut penduduk. Penduduk-penduduk tersebut setiap harinya saling melakukan interaksi sosial, sehingga kita dapat menyebut bahwa mereka hidup sebagai masyarakat. Dengan menyimpulkan contoh diatas, kumpulan penduduk yang mendiami suatu wilayah tertentu dan dalam waktu yang cukup lama dapat kita simpulkan sebagai masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu pula. Dalam maksud yaitu penduduk dalam arti umum, yaitu kelompok manusia atau kelompok orang.

Kemudian antara masyarakat dan kebudayaan juga mempunyai hubungan yang cukup erat. Dimana masyarakat sendiri tidak akan bisa hidup tanpa adanya keikutsertaan aspek-aspek kebudayaan dalam kehidupan mereka. Dan kebudayaan itu sendiri tidak dapat muncul dan berkembang apabila tidak ada masyarakat di dalamnya. Serta dengan masyarakat itulah kebudayaan di suatu daerah dapat berkembang. Hubungan saling membutuhkan inilah yang membuat masyarakat dan kebudayaan saling berkaitan.

G.  Perkembangan dan Perubahan Kebudayaan
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa dan cipta masyarakat
·         Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang diperlukan manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk kepentingan masyarakat. 
·         Rasa yang meliputi jiwa manusia mewujudkan segala norma dan nilai masyarakat yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasarakatan alam arti luas. (agama, ideology, kebatinan, kenesenian dan semua unsur yang merupakan hasil ekspresi dari jiwa manusia).
·         Cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan pikir dari orang yang hidup bermasyarakat dan menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan.
·         Rasa dan cipta dinamakan kebudayaan rohaniah. Semua karya, rasa dan cipta dikuasai oleh karsa dari orang-orang yang menentukan kegunaannya, agar sesuai dengan kepentingan sebagian besar, bahkan seluruh masyarakat

H.   Studi Kasus Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
Sebagai contoh di indonesia pada umumnya, apabila seorang wanita hamil tidak mempunyai suami, ia adalah profil seseorang yang telah melanggar adat/kebisaaan suatu keluarga, masyarakat, dan bangsa pada umumnya. Budaya/adat istiadat keluarga, masyarakat, dan bangsa Indonesia yang berakar dari ajaran agama, tidak membenarkan dan tidak metolelir hal semacam itu. Jika terjadi semacam itu, baik oleh lingkungan keluarga maupun masyarakat, orang itu akan dikucilkan, dicibir, direndahkan harkatnya. Sebab ia telah melanggar adat/kepribadian keluarga dan masyarakat di sekelilingnya.
Akan tetapi contoh tersebut jika terjadi di negara Barat atau negara komunis mungkin dianggap biasa saja, mengapa begitu ? sebab, tata budaya dan kepribadian yang dibakukan dalam sistem nilai, sistem kaidah orang-orang barat dan komunis membenarkan kebiasaan / tingkah laku seperti itu. sama sekali bukan merupakan pelanggaran adat istiadat.



Komentar