Individu, Keluarga, dan Masyarakat
Nama : Dewi Arya Arifin
NPM :31416897
Kelas : 1ID02
Mata kuliah : Ilmu Sosial Dasar
INDIVIDU, KELUARGA DAN
MASYARAKAT
A.
INDIVIDU
Adalah
unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam
ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat
yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh,
suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
(I)
Pertumbuhan Individu
Secara generalisasi,
pertumbuhan adalah proses pertambahan
ukuran, volume dan massa yang bersifat irreversible
(tidak dapat dibalik) karena adanya pembesaran sel dan pertambahan jumblah sel
akibat adanya proses pembelahan sel. Pertumbuhan dapat dinyatakan secara
kuantitatif karena pertumbuhan dapat diketahui dengan cara melihat perubahan
yang terjadi pada makhluk hidup yang bersangkutan.
Menurut pengertian
ahli aliran asosiasi, Pertumbuhan
adalah suatu proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara
bertahap karena pengaruh baik dari pengalaman empiris luar maupun panca indera
yang menimbulkan sensations
atau pengalaman melalui keadaan mentar sendiri yang menimbulkan reflection. Sedangkan menurut
pendapat ahli psikologis Gestalt, Pertumbuhan
adalah suatu proses differensiasi yaitu terjadinya pertumbuhan pada seseorang
secara perlahan dengan mengenal sesuatu secara keseluruhan barulah kemudian
mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
(II)
Faktor- Faktor yang
Mempengaruhi Pertumbuhan Individu
Pada
garis besarnya, perumbuhan itu terbagi menjadi tiga aliran yaitu:
·
Pendirian Nativistik yaitu Pertumbuhan
individu itu semata-mata ditentukan oleh faktor
yang dibawa sejak lahir. Misalnya jika orang tua seorang anak memiliki
bakat tertentu, misalnya penyanyi atau pelukis, maka bakat yang dimiliki orang
tua itu bisa saja menurun dan diwariskan pada anaknya. Sehingga anak tersebut
memiliki suatu kemiripan dengan figure
orang tua kandungnya. Namun sampai saat ini masih diragukan apakah kesamaan
yang dimiliki anak dan orang tuanya ini berasal dari pembawaan sejak lahir
ataukah karena ditopang berbagai fasilitas yang menuntunnya melalui jalan yang
sama seperti orang tuanya.
·
Pendirian Empiristik dan Enviromentalistik, kebalikan
dari Nativistik. Pertumbuhan
individu itu berasal dari lingkungannya
bukan pada dasar yang terpendam di dalam diri sejatinya.Jadi,
pada dasarnya, pendirian ini menolak pada dasar yang ada di dalam diri Individu
dan lebih menekankan pada lingkungan dimana Individu itu berada. Pendirian
macam ini biasa disebut Enviromentalistik.
Menurut paham ini, di dalam pertumbuhan Individu baik dasar maupun
lingkungan sama-sama memegang peran yang sangat penting dimana bakat dan dasar
yang dimiliki individu itu haruslah dapat diserasikan dengan lingkungannya.
·
Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme ialah
konsepsi interaksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat
menentukan pertumbuhan individu. Nampak lain dengan konsepsi konvergensi
yang berpandangan oleh dasar (bakat)
dan lingkungan.
(III)
Tahapan
Pertumbuhan Individu Berdasar Psikologi
·
Masa Vital (0 – 2), individu
menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya. Pada tahun kedua anak
belajar berjalan, dan dengan berjalan itu pula anak mulai belajar mengusai
ruang.
·
Masa Estetik (2 – 7), dianggap
sebagai masa pertumbuhan rasa keindahan. Masa seorang Individu mempelajari panca indera yang
dimilikinya. Tampak muncuk gejala kenakalan yang umumnya terjadi antara 3 tahun
sampai umur 5 tahun. Misalnya Anak sering menentang kehendak orang atau, kadang sampai
menggunakan kata – kata kasar, dengan sengaja melanggar apa yang dilarang dan
tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan.
·
Masa Intelektual (7 – 14), yaitu
masa seorang Individu dalam mempelajari
suatu hal yang dianggap baik atau buruk dimana hal tersebut akan
mempengaruhi pembentukan karakter yang ia miliki di masa depan yang akan
datang.
·
Masa Sosialisasi (14 – 21), yaitu
masa dimana seorang Individu sudah dapat
menguji dirinya sendiri lebih lanjut dalam kehidupan serta menghasilkan
suatu keterampilan dan kemampuan untuk membuat pendirian hidup.
B.
KELUARGA
Adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang
yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.
(I)
Macam- Macam Fungsi
Keluarga
Fungsi
Keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilaksanakan oleh anggota
yang menjadi bagian di dalamnya itu.
·
Fungsi Biologis, yaitu
fungsi Keluarga dalam melakukan tugas utamanya untuk meneruskan keturunannya.
·
Fungsi Pemeliharaan, yaitu
fungsi Keluarga untuk melindungi setiap
bagian anggota keluarganya dari gangguan – gangguan dengan cara menyediakan
rumah sebagai tempat bernaung, memberikan layanan kesehatan ketika salah satu
anggotanya sakit dan memberikan keamanan dari segala bahaya yang mengancam.
·
Fungsi Ekonomi, yaitu
fungsi Keluarga sebagai pemenuh
kebutuhan setiap anggotanya. Misalnya seperti seorang kepala keluarga yang
mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan keluarganya setiap hari.
·
Fungsi Keagamaan, yaitu
fungsi Keluarga sebagai media untuk
mengenalkan/menanamkan nilai-nilai atau unsur keagamaan kepada anggotanya.
Misalnya dengan menanamkan keyakinan umat manusia akan adanya Tuhan serta jalan
hidup di dunia ini maupun di akhirat kelak.
·
Fungsi Sosial, yaitu
fungsi Keluarga sebagai pemersiap masa depan anaknya jika kelak suatu saat
nanti terjun ke dalam dunia masyarakat dan lingkungannya.
C.
MASYARAKAT
Adalah sekumpulan individu-
individu yang hidup bersama, bekerja sama untuk memperoleh kepentingan bersama
yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, dan adat istiadat yang
ditaati dalam lingkungannya.
(I)
Penggolongan
Masyarakat
a)
Masyarakat Sederhana
Kelompok
masyarakat yang hidup dalam lingkungan sederhana dan cenderung pembagian
pekerjaannya dibedakan menurut jenis kelamin anggotanya.
b)
Masyarakat Maju
Masyarakat
maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih dikenal dengan sebutan
kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan
kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai. Dalam lingkungan masyarakat
maju, dapat dibedakan :
·
Masyarakat Industri,
jika pembagian kerja bertambah kompleks,
suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan
pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang
telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian
atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan
dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri,
sampai pada batas-batas tertentu.
·
Masyarakat Non-Industri , organisasi
kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:
Ø Kelompok Primer. Dalam
kelompok primer, interaksi antar anggota
terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini
disebut juga kelompok ”face to face group”,
sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling
mengenal lebih dekat, lebih akrab.Sifat interaksi dalam kelompok-kelompok primer
bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau
pembagian tugas pada kelompok, yaitu menerima serta menjalankan tugas idak
secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para
anggota dan berlangsung
atas dasar rasa simpati dan secara sukarela.
Ø Kelompok Sekunder. Antara
anggota kelompok sekunder, terpaut
saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.Oleh
karena itu, sifat interaksi, pembagian
kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan
rasional. Obyektif. Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar
kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu
diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam
program-program yang telah disepakati.
D.
HUBUNGAN ANTARA
INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT
Manusia
sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat dipisahkan antara jiwa dan
raganya
dalam prosesnya untuk bisa berkembang ia memerlukan keterpaduan antara
perkembangan jasmani maupun rohani. Sebagai
makhluk yang sosial, seorang individu tidak dapat berdiri sendiri dan saling
membutuhkan antara dirinya sendiri dengan individu lainnya untuk mengadakan
hubungan sosialisasi di tengah – tengah masyarakat.
Keluarga yang
memiliki berbagai fungsi yang dijalankannya
merupakan perwujudan dari suatu wahana/wadah dimana seorang Individu mengalami
proses bersosialisai untuk yang pertama kalinya juga memiliki peranan yang
begitu penting bagi Individu tersebut karena dari keluargalah seorang Individu itu ditempa karakternya untuk bisa
menjadi bagian dari masyarakat luas ketika dewasa nanti.
Sebagai
bagian yang tak dapat dipisahkan dari masyarakat, Keluarga juga memiliki
kolerasi fungsional dengan masyarakat tertentu. Itulah sebabnya mengapa proses
pengembangan Individu menjadi seseorang yang berwatak dan memiliki kepribadian
seharusnya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga
seorang Individu menjadi seseorang yang dewasa dan mampu mengendalikan dirinya
sendiri juga melakukan sosialisasi di dalam masyarakat yang ada di
lingkungannya.
Masyarkat
adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi dan memiliki keterikatan untuk
mencapai suatu tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat dimana seorang Individu
mampu melihat dengan jelas proyeksi pengembangan itu. Jika keluarga adalah
tempat dimana awal proses bermula, maka dalam masyarakatlah individu akan di
uji coba untuk mengembangkan apa yang telah ia dapatkan dari keluarganya untuk
diterapkan ketika menjadi bagian dari masyarakat.
Seorang
individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti dirinya telah berada
dalam suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu
itu menjadi jelas dan bermakna, karena disinilah Individu itu akan terlibat
secara langsung dan menjadi perwujudan anggota masyarakat.
E. Studi Kasus:
Anak muda jaman sekarang, khususnya
anak muda yang berada di kehidupan kota-kota besar di Indonesia. Dimana
kecenderungan pergaulan para anak muda itu dinilai bermasalah karena sudah
banyak menyimpang dari norma-norma ketimuran.
Di dalam maasalah anak muda sekarang
ini,banyak hal yang sangat di sayangkan dalam pergaulannya. Saya akan
menguraikan sebagian besar masalah yang di alami oleh anak muda saat ini.
Sebagai contoh ialah : Seks bebas,narkoba,kehidupan malam,alcohol. Seperti seks
bebas, narkoba, kehidupan malam, alcohol dan akibatnya.
Seks bebas di dalam saat sekarang ini
bisa di bilang melekat di dalam kehidupan anak muda saat sekarang ini. Seperti
yang pernah saya dengar bahwa murid SD (Sekolah Dasar) sudah mulai belajar
tentang seks, entah dari media internet maupun majalah-majalah porno. Dan
banyak kasus yang di temukan bahwa anak SD pun sudah berani untuk berbuat seks.
Dan dari hal tersebut bisa berkembang hingga mereka dewasa. Apa yang seharusnya
dilakukan adalah perlunya bimbingan dari orang tua maupun dari pihak sekolah.Tanpaada
bimbingan tersebut hal seks bebas bias sangat rentan sekali. Maka itu di
perlukan bantuan dari segala pihak, orang tua maupun pihak sekolah.
Narkoba adalah hal yang berkaitan
juga dengan hal pertama yang saya bahas di atas, karena rasa keingintahuan dari
anak-anak maupun remaja. Narkoba adalah zat yang sangat berbahaya karena bisa
merusak generasi bangsa kita.Dan di perlukan pula bimbingan dari
semua pihak.
Kehidupan malam juga merupakan suatu
kaitan dengan hal-hal di atas, karena berawal dari seks bebas,yg akhirnya bisa
ke narkoba karena sangat mudah di dapat di dalam kehidupan malam,contoh seperti
diskotik atau café-café.
Alkohol adalah hal sangat rentan
menyebabkan hal-hal di atas bisa terjadi,karena dengan alcohol bisa sangat
mudah kita berbuat hal negative tanpa berpikir panjang. Akibat dari semua itu
adalah rusaknya generasi bangsa kita.
F. Solusi:
Berdasarkan studi kasus diatas dapat
diketahui bahwa pergaulan para remaja pada jaman sekarang sudah sangat bebas,
belakangan ini banyak sekali terjadi kejadian-kejadian atau peristiwa yang
kurang mengenakan atau mendidik. Di televisi atau pun media sosial banyak
sekali ditampilkan pergaulan remaja yang menyimpang yang menyebabkan hal-hal
yang merugikan. Seperti remaja yang kerap kali berkelahi, bahkan hingga
membunuh temannya sendiri, mabuk-mabukan yang terkadang menyebabkan kecelakaan,
seks bebas yang menyebabkan banyak bayi-bayi yang tidak berdosa diaborsi atau
pun dibuang. Hal ini sangat disesalkan sekali, karena para remaja seharusnya
memberi yang contoh yang baik dan mendidik karena remaja adalah bibit-bibit
calon memimpin bangsa Indonesia.
Hal ini dapat disebabkan karena
kurangnya pendidikan atau pun pengetahuan atau pun perhatian dari orang tua,
sekolah, lingkungan bahkan teman. Maka dari itu, para remaja harus membekali
dirinya dengan pengetahuan dengan pendidikan baik, pengetahuan agama yang baik
agar tidak menyimpang ke jalan yang salah serta bimbingan orang tua untuk
membimbing anaknya ke jalan yang baik. Lingkungan dan pertemanan juga sangat
berperan besar, karena teman baik akan memberi pengaruh yang baik. Dengan demikian,
para remaja akan menjadi pribadi yang baik, jauh dari pergaulan yang
menyesatkan, mempunyai masa depan yang baik dan menjadi calon pemimpin bangsa
yang baik.
SUMBER REFERENSI :
Buku Sociology Edisi 1A, 1B, 2A, Penerbit Erlangga
Buku Pendidikan Kewarganegaraan 1, 2, Penerbit
Erlangga
Harwantiyoko, Neltjee F. Katuuk; “MKDU Ilmu Sosial
Dasar” seri Diktat Kuliah, 1997, Gunadarma.
http://floranianikita.blogspot.co.id/2015/10/contoh-studi-kasus-individu-keluarga.html
Komentar
Posting Komentar